Seba Baduy 2016

Sejak Provinsi Banten berpisah dari Jawa Barat. Seba Baduy dilaksanakan dengan difasilitasi Pemerintah Provinsi Banten, dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai panitia. Peserta Seba Baduy (masyarakat Kanekes) yang datang selalu menunjukan peningkatan. Dari  500 orang  pada tahun 2002, kini pada pelaksanaan terakhir tahun 2014 terhitung  1.750 jiwa, tahun 2016 ini diprediksi 2000 orang lebih yang akan datang ke Pendopo Lama Gubernur Banten, dengan pakaian khasnya; Jamang Sangsang Hitam, Lomar, Sarung, Koja dan tanpa alas kaki.
Diawali pada pagi  Jumat, 13 Mei 2016,  acara Seba diawali dengan kumpulan warga Baduy dari berbagai kampung di rumah Jaro Saija, yang merupakan Jaro Pamarentah (kepala desa Kanekes), untuk mendapat arahan tentang pelaksanaan Seba.
Selanjutnya pagi-pagi; Sabtu, 14 Mei 2016, mereka berangkat menuju Pendopo Kabupaten Lebak di Rangkas Bitung. Bagi warga Baduy luar, diangkut oleh kendaraan roda 4 (empat) yang disiapkan pemerintah. Sementara Baduy Dalam jero/urang tangtu, berjalan kaki. Waktu diperhitungkan sehingga tibanya di pendopo  bersamaan. Malam harinnya pukul 19.00 WIB.  mereka melakukan prosesi seba kepada Bupati Lebak, dihadiri jajaran aparatur pemerintahan Kabupaten Lebak, dilanjutkan acara dialog, seputar daerah, serta kondisi alam.
Di Pendopo Kabupaten Lebak, mereka akan dihiburan dari para Sastrawan Sunda dari berbagai peloksok Banten dan Jawa Barat, yang akan membaca puisi, fiksi, dongeng dan kawih-kawih Sunda. Warga Kanekes akan menginap se-malam, menikmati kota Rangkasbitung, dimana tidak setiap bulan mereka datang ke sana.
Pagi hari berikutnya, Sabtu 14 Mei 2016, kembali bergerak menuju Ibukota Provinsi Banten (Serang).  Mereka diterima  diterima oleh Kepala Disbudpar Provinsi Banten selaku panitia penyelenggara /leading sector kegiatan Seba Baduy.  Tahun 2016 ini para peserta Seba ditampung di Stadion Ciceri, sebagai start awal berjalan kaki 2000 orang lebih peserta Seba menuju Pendopo Lama Gubernur Banten.
Dari Ciceuri semua warga Baduy yang akan melakukan Seba, berjalan kaki menuju Alun-alun Barat Kota Serang. Melewati Jalan Achmadyani (Jalan Protokol Kota Serang). Tiba di Alun-alun Barat Kota Serang, disambut oleh Marching Band Gita Surasowan, sebagai penghormatan tamu Gubernur. Di Pendopo sendiri disiapkan kesenian tradisional Gamelan Kliningan untuk menyambut kehadiran warga Baduy.
Di Alun-alun Barat juga digelar pameran produk kerajinan warga Baduy.  Selanjutnya sejenak Warga Baduy berinteraksi dengan warga masyarakat pengunjung pameran.
Beberapa utusan Baduy juga mengunjungi Situs Banten Lama dan membaca phenomena peninggalan Sultan di sana.
Pada sore harinya, mereka mandi ke Sungai Cibanten, sebagai  bentuk meneruskan tradisi kolot, sowan kana cai Wahanten.
Malam harinya, pukul 18.30 WIB.  Seluruh warga Baduy berjalan nguntuy/babaduyan (berurutan satu-satu) menuju halaman Pendopo Gubernur Banten, untuk selanjutnya duduk di halaman Pendopo Lama Gubernur Banten, dengan rapi, tertib, tenang, khusuk guna mengikuti acara pokok Seba; menyerahkan kue laksa, hasil bumi, serta menyampaikan amanat Puun.
Diawali dengan rajah panganteur, kemudian menyerahkan Laksa kepada Gubernur, oleh Jaro Tanggungan 12 (utusan Puun) dilanjutkan dengan sambutan menyampaikan amanat Puun oleh Jaro Pamarentah.  Gubernur Banten memberikan sambutan penerimaan, serta memberikan arahan dan wejangan, serta ajakan. Selanjutnya diadakan  dialog seputar keadaan alam, serta kondisi kekinian. Beberapa pejabat terkait menjawab pertanyaan dari para utusan Baduy yang hadir menyampaikan pertanyaannya. Kesemuanya disampaikan dalam tutur basa Sunda Banten yang khas, dengan dipandu serta diterjemahkan oleh Pengatur acara yang cekatan mengatur acara Seba ini.
Setelah acara pokok ritual Seba selesai, mulailah hiburan Wayang Golek semalam suntuk dengan Dalang pilihan mereka. Tahun 2016 ini adalah Dalang Ki Mursidin Ajen dari Padepokan Ucu Ponah Parwa Pujangga Tanggerang. Para Warga Baduy antusias mengikuti hiburan Wayang Golek, dengan sesekali menari Jaipongan, sesuai lagu yang dipintanya.
Paginya, melakukan Seba Panutup ke Pendopo Bupati Serang.  Setelehnya seluruh warga Baduy luar diangkut kembali menuju Desa Kanekes, tempat tinggalnya, sementara  warga Baduy dalam kembali berjalan kaki menuju Kampung Cibeo, Cikartawana dan Cikeusik.
Acara Seba Baduy 2016 pun Selesai.


sumber: website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten

No comments:

Post a Comment

KUE JEJORONG...kue kenyal di Banten

Kue jejorong merupakan salahsatu destinasi wisata di kabupaten serang. kue ini berasal dari salah satu kecamatandi kabupaten serang yaitu...